Prop2GO

We've something nice for you
Please wait...

BI Naikkan Suku Bunga Acuan 2 Kali, Ini Dampaknya ke Sektor Properti

BI Naikkan Suku Bunga Acuan 2 Kali, Ini Dampaknya ke Sektor Properti

Bank Indonesia kembali menaikan suku bunga acuannya atau BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25% menjadi 4,75%. Ini menjadi kedua kalinya BI menaikan suku bunganya dalam periode 1 bulan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan kenaikan suku bunga oleh BI akan merugikan pelaku usaha termasuk di sektor konstruksi. Apalagi kenaikan suku bunga ini terjadi sebanyak 2 kali dalam kurun waktu satu bulan saja.

Pria yang biasa di sapa Eman itu mengatakan jika BI menaikan suku bunga apalagi sebanyak dua kali, maka bukan tidak mungkin banyak sekali pelaku usaha termasuk konstruksi yang bertumbangan. Hal tersebut dikarenakan tingginya angka kredit macet (non performing loan/NPL) yang terjadi akibat kenaikan suku bunga BI.

Sebab, kenaikan suku bunga juga akan memicu pengembang untuk menaikan harga propertinya. Apalagi, kredit konstruksi juga ikut naik seiring naiknya suku bunga acuan.

"Perbankan hanya tertuju pada konsumen. KPR murah, tapi sisi pengembang enggak ada. Jadi percuma, KPR dikasih tapi harga tetap mahal karena pengembang tertimpa kemahalan kredit konstruksi," ujarnya

Lagi pula lanjut Eman, selama penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh BI, banyak sekali perbankan yang tidak mengindahkannya. Ketika itu, perbankan justru menahan bunga kreditnya diatas angka yang ditetapkan oleh BI. 

Namun yang nahasnya, perbankan justru berlomba-lomba menaikan suku bunganya ketika BI menaikan BI Rate. Tentunya hal tersebut sangat tidak fair bagi para pelaku industri dan menyebut perbankan hanya mencari untung semata tanpa memperdulikan sektor lainya.

Sebagai contohnya, dalam bunga kredit konstruksi, BI telah menetapkan aturan jika rate-nya sebesar 4,5%. Namun kondisi di lapangan, banyak sekali perbankan yang justru menetapkan bunganya diatas angka tersebut, bahkan masih ada juga perbankan yang lebih justru bunga kredit konstruksinya berada di angka double digit.

"Dulu waktu turun BI Rate kredit konstruksi enggak turun juga. Fed naik, bikin dolar ketarik ke sana. BI rate naik, suku bunga deposito ikut naik. BI Rate naik, kredit konstruksi bisa naik lagi. Bank tidak pro industri. Karena tidak mengikuti turunnya. Sekarang naik lagi," jelasnya.

  • Share