Prop2GO

We've something nice for you
Please wait...

Dolar AS Semakin Perkasa, Ini Pemicunya

Dolar AS Semakin Perkasa, Ini Pemicunya

 Kurs dolar AS menguat lagi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor merespons sejumlah data ekonomi positif terbaru.

Sentimen konsumen AS melampaui angka tiga digit untuk ketiga kalinya sejak Januari 2004, menurut survei bulanan University of Michigan terhadap para konsumen yang dirilis Jumat 28 September 2018.

Indeks mencapai 100,1 dalam pembacaan akhir September. Namun, angka tersebut di bawah 100,8 yang diperkirakan para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Demikian seperti dikutip Antara, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Departemen Perdagangan mengatakan, pendapatan pribadi AS meningkat USD60,3 miliar atau 0,3% pada Agustus, sementara belanja konsumsi pribadi (PCE) meningkat USD46,4 miliar atau 0,3%.

"Inflasi PCE inti bertahan pada 2,0% tetapi itu siap untuk bergerak lebih rendah dalam waktu singkat. Jika ya, FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) akan merasa lebih sulit untuk membenarkan kenaikan suku bunga, terutama jika kurva sepenuhnya datar atau bahkan terbalik," kata Kepala ekonom FTN Financial Chris Low.

 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,26% menjadi 95,1339 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1610 dolar AS dari 1,1658 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3039 dolar AS dari 1,3087 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7223 dolar AS dari 0,7210 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,57 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,42 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9792 franc Swiss dari 0,9775 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,2921 dolar Kanada dari 1,3039 dolar Kanada.

Sumber: Okezone

  • Share